TIKTAK.ID – Dokter Timnas Indonesia, Ahmad Nizar menerapkan protokol ketat Covid-19 sepanjang pemusatan latihan (TC) yang dipimpin langsung oleh sang pelatih utama Shin Tae Yong.
Sebelum mengawali latihan, Sabtu (25/7/20), semua pemain terlebih dahulu melalui rapid test dan tes swab bagi pemain yang berasal dari Jakarta. Sedangkan bagi seluruh pemain yang berasal dari luar Jakarta tak lagi melalui rapid test karena telah menjalani protokol kesehatan sebelum menempuh penerbangan.
Ahmad Nizar menyatakan protokol kesehatan yang disusun bagi Timnas Indonesia serupa dengan yang dijalankan pada Timnas U-16. Prosedur kesehatan tersebut diharapkan menjadi model untuk kompetisi Liga 2 dan Liga 1.
“Rapid test kami lakukan setiap minggu. Biasanya hitungan 14 hari secara berkala, namun kami tak ingin ambil risiko menjadi per tujuh hari kami bakal rapid test ulang semua,” terang Ahmad Nizar.
Lebih ekstrem lagi yaitu protokol pemain saat makan di Hotel Fairmont maupun ketika keluar meninggalkan hotel untuk latihan di Stadion Madya, Senayan.
“Setiap jadwal makan, kami bagi tim agar melakukan thermo gun [tes suhu tubuh] dan semua wajib menggunakan hand sanitizer sebelum masuk ke ruang makan. Dan itu selalu dicek. Jadi jika makan sehari tiga kali, pengecekan juga dilakukan tiga kali,” jelas Ahmad Nizar.
Bukan itu saja, saat menuju dan seusai tiba di lapangan, pemain bahkan diharuskan menggunakan hand sanitizer. Serta, saat jeda latihan dan akan mengambil botol minuman, pemain wajib senantiasa menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu.
“Lalu kami ada tim untuk sterilisasi area. Sebelum pemain ke lapangan, di area lapangan telah steril. Disemprot disinfektan sejak dari kendaraan yang akan dipakai, kemudian ruang ganti dan area sekitar lapangan. Setelah itu saat pemain sampai lapangan, tim sterilisasi ke hotel. Jadi pemain latihan dan di hotel setiap ruangan pemain disterilisasi, setiap hari,” papar Ahmad Nizar.
Menurut Ahmad Nizar, Shin Tae Yong mempunyai standarisasi yang ketat tentang protokol kesehatan serupa dengan kebiasaan yang dijalaninya. Tetapi, ia memastikan protokol yang diterapkan bagi Timnas Indonesia tak jauh berbeda dengan yang diinginkan pelatih asal Korea Selatan tersebut.