TIKTAK.ID – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas pada Kamis (23/7/20) kemarin mengatakan siap untuk kembali duduk bersama Israel untuk membicarakan perdamaian, jika rezim Zionis itu menghentikan rencana pencaplokan mereka terhadap wilayah Tepi Barat. Penyataan itu disampaikan Abbas ketika berbicara melalui saluran telepon dengan Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg.
“Palestina siap untuk terlibat dalam negosiasi serius dengan Israel yang disponsori oleh kuartet dan negara-negara lain di dunia, jika Israel menahan diri untuk melakukan aneksasi sepihak,” katanya, sepeti yang dikutip kantor berita Otoritas Palestina WAFA.
Dia berterima kasih kepada Norwegia atas dukungannya yang murah hati dan bantuan ekonomi yang diberikan kepada lembaga-lembaga nasional Palestina sejak 1993.
Pemimpin Palestina itu juga menyampaikan penghargaannya atas dukungan Norwegia untuk solusi dua negara, yang kata Solberg, Oslo masih berkomitmen dengan solusi itu. Solberg juga meyatakan komitmennya untuk mengimplementasikan resolusi internasional, tulis Sputnik News.
Dia kembali menegaskan bahwa negaranya akan terus memainkan perannya dalam mensponsori konferensi donor tahunan untuk membantu rakyat Palestina membangun institusi dan ekonomi mereka.
Konflik Israel-Palestina yang berlangsung selama puluhan tahun kembali meruncing beberapa bulan ini, ketika Israel merencakana untuk mencaplok sejumlah wilayah di Tepi Barat sebagai bagian dari “rencana damai” yang digagas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Langkah Israel ini juga merupakan bagian dari janji kampanye Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu untuk mencaplok beberapa permukiman warga Yahudi di Tepi Barat yang dibagun secara ilegal selama beberapa dekade.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina akan hidup bersama secara damai dalam batas yang dapat diterima bersama.
Pada 2002, Kuartet Internasional yang terdiri dari Rusia, Uni Eropa, PBB, dan Amerika Serikat, didirikan untuk memfasilitasi perundingan Israel-Palestina terkait ide solusi dua negara.
Dua pekan sebelumnya, Abbas mengatakan hal yang sama ketika berbicara melalui saluran telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, bahwa dirinya siap melanjutkan negosiasi damai dengan Israel di bawah legitimasi internasional.