TIKTAK.ID – Sejak pandemi virus Corona (Covid-19), masyarakat telah terbiasa mengenakan masker, baik ketika keluar rumah maupun saat berada di ruang publik. Tidak hanya masker, face shield akhir-akhir ini mencuri perhatian masyarakat sebagai pelengkap pelindung diri.
Face shield sendiri merupakan penutup wajah yang terbuat dari plastik atau mika.
Seberapa efektif face shield dalam melindungi dari potensi tertular virus Corona?
Dokter spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, dr. William Schaffner menyebut face shield idealnya menutupi seluruh wajah hingga ke bawah dagu, tak cukup hanya seluas muka saja.
“Pelindung wajah dapat memberikan penghalang untuk apa pun yang keluar, tetapi juga untuk hal-hal yang masuk,” kata William, seperti dikutip CNNIndonesia.com dari Prevention.
Ia mengatakan cara orang-orang menggunakan face shield pun dapat bervariasi. Menurutnya, ada yang mengikuti cara pekerja medis dengan mengenakannya setelah masker, tetapi ada yang memakai perisai saja.
William menyatakan face shield seharusnya tidak digunakan sendiri, melainkan dengan peralatan pelindung lainnya, merujuk US National Library of Medicine. Oleh karena itu, face shield kata William, diklasifikasikan sebagai peralatan pelindung pribadi tambahan.
Pernyataan itu dibenarkan oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) yang mengungkapkan face shield tidak dimaksudkan sebagai perlindungan pernapasan primer atau yang utama. Penggunaan face shield harus bersamaan dengan masker medis atau respirator.
Meski hingga kini belum ada data ilmiah yang mendukung penggunaan face shield untuk masyarakat umum atau tidak menjadi APD primer, namun bukan berarti face shield tidak dapat membantu sama sekali.
Spesialis penyakit menular Johns Hopkins Center for Health Security, dr. Amesh A. Adalja menjelaskan face shield juga memiliki keunggulan. Ia menilai dalam beberapa hal, face shield juga menjadi pilihan menarik selain masker bedah ataupun masker kain.
Kelebihan face shield di antaranya memberikan perlindungan yang membentang di seluruh bagian wajah, dan bahan plastik pada face shield susah ditembus virus dan cairan, tidak seperti masker berbahan serat kain.
Selain itu, face shield juga tidak mengganggu pernapasan, terlebih bagi yang kesulitan memakai masker wajah seperti bayi atau anak kecil. Apalagi face shield tidak menghalangi suara, serta tidak menghalangi komunikasi nonverbal.
Tetapi face shield memiliki sejumlah kekurangan, yakni gampang berembun, terasa panas dan pengap jika dipakai terlalu lama, dan tidak memiliki segel yang baik atau rapat, sehingga memudahkan droplet atau aerosol masuk lewat celah yang terbuka. Face shield juga tidak diperuntukkan sebagai pelindung pernapasan primer.