TIKTAK.ID – Apple dikabarkan memunda produksi iPhone 5G pertamanya. Penundaan tersebut merupakan dampak yang besar dari kemunculan pandemi virus Corona terhadap Apple. Bukan hanya Apple saja, melainkan hampir semua smartphone secara keseluruhan.
Seperti diketahui, biasanya pada bulan Agustus pihak Apple meningkatkan produksi iPhone terbaru sebagai stok, sebelum produk tersebut dirilis pada bulan September.
Informasi dari Wall Street Journal, tahun ini selain kapasitas produksi bakal ditangguhkan selama satu bulan, Apple juga bakal mengurangi jumlah ponsel. Rencananya, ponsel tersebut akan diproduksi pada paruh kedua tahun 2020, sebesar 20%.
Berdasarkan laporan tersebut, diprediksi peluncurkan iPhone 5G kemungkinan besar akan ditunda.
Sudah jelas keputusan itu berat, sebab iPhone 5G merupakan salah satu produk Apple yang meraih banyak keuntungan.
Pada Q1, penjualan iPhone disebut telah mencapai hampir USD 56 miliar. Angka tersebut menyumbang lebih dari satu setengah dari pendapatan Apple tersebut.
Sebelumnya, Apple buka suara terkait kemunculan virus Corona. Mereka mengakui bahwa virus Corona memiliki dampak buruk pada permintaan konsumen dan rantai pasokannya. Mereka menambahkan, penghasilan pada kuartal ini tidak akan memenuhi perkiraan sebelumnya, membuat iPhone menerima pukulan terberat dalam jangka pendek.
Dibadingkan tahun sebelumnya, ada penurunan hingga 2,5 % pada tahun 2020 pada periode yang sama. Akan tetapi, mereka berharap pasar dapat tumbuh kembali pada tahun 2021.
Strategy Analytics mencatat bahwa masih terdapat tanda positif dari pertumbuhan iPhone 5G. Sebab, peluncuran jaringan 5G masih terus berlanjut ke seluruh dunia. Berdasarkan informasi dari AS, Strategy Analytics mencatat investasi pada 5G masih kuat.
“Sedangkan operator di sejumlah negara yang melakukan lockdown nasional lebih memprioritaskan operasi rekayasa pada pemeliharaan jaringan dibandingkan dengan peningkatakan jaringan. Peluncuran 5G masih berlangsung, karena itu operator serta vendor smartphone harus siap dalam mendukung peningkatan pada penjualan perangkat 5G pada tahun depan”, tulis Strategy Analytics.