TIKTAK.ID – Lockdown di Amerika Latin cukup membantu untuk memperlambat penyebaran Covid-19, namun memunculkan masalah lain yang cukup serius. Yaitu melonjaknya panggilan saluran bantuan darurat terkait kekerasan dalam rumah tangga di wilayah dengan hampir 20 juta perempuan dan anak perempuan menderita pelecehan seksual dan kekerasan fisik setiap tahunnya, seperti yang dilaporkan Reuters, Senin (27/4/20).
“Lompatan kekerasan ini tidak mengejutkan kami, itu adalah pelampiasan kekerasan yang sudah ada sebelumnya di masyarakat,” kata pendiri program Korban Melawan Kekerasan di Argentina, Eva Giberti. Kelompok ini membantu menjalankan hotline bagi perempuan untuk melaporkan terjadinya kekerasan.
“Dalam keadaan sosial normal hal ini terjadi terbatas pada tingkat tertentu”.
Nomor saluran darurat 137 untuk korban pelecehan di Argentina yang didukung oleh Departemen Kehakiman, terjadi peningkatan 67 persen pada April dibandingkan tahun sebelumnya, setelah lockdown atau penutupan secara nasional diberlakukan pada 20 Maret.
Baca juga: Posisi Presiden Brasil Diujung Tanduk
UN Women atau entitas PBB untuk kesetaraan gender dalam sebuah laporannya pada Rabu mengatakan ada bukti meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di Meksiko, Brasil, dan Kolombia. Kekerasan itu meningkat dua kali lipat dibanding jumlah pembunuhan wanita di Argentina selama karantina, mengutip sebuah observatorium perempuan di Mar del Plata.
Sebelum pandemi, Pemerintah Argentina memperkirakan bahwa seorang wanita terbunuh setiap 23 jam sekali.
“Dalam situasi karantina, yang terjadi adalah wanita dikurung bersama pelaku kekerasan di situasi mereka memiliki gerak yang sangat terbatas,” kata Direktur Regional UN Women Maria Noel Baeza.
“Tahun lalu terjadi 3.800 pembunuhan di wilayah itu, berapa banyak yang akan kita dapatkan tahun ini?”
Sementara di Chili, Menteri Perempuan negara itu mengatakan panggilan di saluran bantuan pelecehan domestik meningkat 70 persen pada akhir pekan pertama lockdown. Pemerintah telah memperkuat saluran konseling dan berupaya menjaga tempat perlindungan terbuka bagi perempuan yang berisiko.
Halaman selanjutnya…