TIKTAK.ID – Demonstrasi pecah di Mogadishu pada Jumat dan berlanjut hingga Sabtu kemarin. Ratusan pemuda berdemonstrasi dan membakar ban di jalanan dan menuntut keadilan, seperti yang dilaporkan Aljazeera.
Protes dipicu dan semakin memanas setelah ada dugaan penembakan oleh polisi kepada seorang warga sipil terkait dengan masa karantina akibat pandemi virus Corona. Seorang perwira polisi di Ibu Kota Somalia yang diduga sebagai pelakunya telah ditangkap.
Sementara media asal Turki, Anadolu Agency melaporkan dua orang meninggal dalam peristiwa penembakan pada Jumat itu. Penembakan terjadi di dekat markas besar Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) Somalia. Disebutkan, media setempat melaporkan bahwa salah satu korban adalah seorang wanita hamil.
Baca juga: Malapetaka Kian Hantui Amerika, 96 Persen Narapidananya Positif Covid-19 Tanpa Gejala
Selain terjadi penembakan, diduga dalam melakukan pengamanan polisi juga melakukan pemukulan terhadap sejumlah warga.
Teriakan “Tidak ada polisi, tidak ada jam malam” terdengar keras dari para pengunjuk rasa yang turun ke jalan. Selain membakar ban di jalanan, demonstran juga merusak marka polisi di bundaran kota.
Wali Kota Mogadishu Omar Mohamud Mohamed kemudian berbicara kepada ratusan demonstran. Dia mengatakan bahwa petugas polisi yang membunuh dua warga sipil pada Jumat lalu di lingkungan Bondhere, telah ditangkap dan segera akan diadili.
Halaman selanjutnya…